GBP/USD Jatuh ke Zona 1,2100 karena Dolar Melompat Setelah NFP yang Optimis

• Angka tenaga kerja AS melampaui ekspektasi pada bulan Januari, bukan pendapatan.
• Dolar AS dan imbal hasil obligasi Pemerintah melonjak setelah NFP.
• GBP/USD melanjutkan penurunan mingguan karena USD melonjak setelah data.

GBP/USD jatuh dari 1,2250 ke 1,2100, mencapai level terendah dalam tiga minggu setelah NFP. Selama satu jam terakhir, naik moderat menuju 1,2150.

Data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengungkapkan pada hari Jumat bahwa Nonfarm Payrolls naik 517 ribu pada bulan Januari, jauh lebih tinggi dari ekspektasi 185 ribu. Angka November dan Desember direvisi lebih tinggi. Tingkat pengangguran turun ke 3,4%.

Dolar AS naik tajam secara keseluruhan setelah laporan sementara imbal hasil AS melonjak. Pada saat yang sama, Pound mencetak terendah baru bulanan melawan Euro.

Akhir yang Buruk, untuk Pekan yang Buruk

Pada basis mingguan, GBP/USD mengalami penurunan terbesar sejak September pada saat krisis pemerintah Inggris. Hasilnya adalah kombinasi dari pemulihan besar Dolar AS selama dua hari terakhir dalam seminggu tetapi juga, di balik pound yang lebih lemah setelah pertemuan-pertemuan bank sentral.

Pada hari Kamis, seperti yang diprakirakan, Bank of England menaikkan suku bunga utama sebesar 50 basis poin. Analis di TD Securities menunjukkan Komite Kebijakan Moneter meredam panduan terkait laju kenaikan di masa depan. "Pemungutan suara kurang dovish dari yang diprakirakan (7-2) tetapi bahasa diperlunak untuk menyarankan pendekatan pertemuan demi pertemuan untuk kenaikan suku bunga dari sini".

Minggu depan ringan terkait rilis data utama. Perhatian akan kembali ke para pejabat Federal Reserve setelah pertemuan FOMC terbaru dan data ketenagakerjaan hari ini. Ketua The Fed Powell adalah salah satu pejabat yang akan berbicara.

Di Inggris, data PDB kuartal keempat dan Desember akan dirilis Jumat depan. "Pemogokan lebih lanjut, penurunan dalam kunjungan ke rumah sakit, dan hujan salju lebat kemungkinan besar mendorong penurunan tajam pada PDB Desember. Namun, bahkan angka bulanan yang buruk ini tidak akan cukup membawa Inggris ke dalam resesi—setidaknya untuk saat ini", kata analis TDS.