Back

AUD/USD Berkutat Pertahankan 0,6900 di Tengah Pertikaian AS-Tiongkok Mengenai Balon, Fokus pada Powell dan RBA

  • AUD/USD memudarkan pemantulan dari level terendah 12 hari, sedikit menguat saat berita ini ditulis.
  • Data Australia beragam karena Penjualan Ritel menyusut kurang dari yang diharapkan, sinyal inflasi membaik.
  • AS menembak balon udara Tiongkok dan menyebutnya sebagai mata-mata, membuat hubungan Tiongkok-Amerika kembali dalam bahaya.
  • Katalis-katalis risiko akan sangat penting untuk arah selanjutnya.

AUD/USD turun dari level tertinggi dalam perdagangan harian, memudarkan reaksi awal terhadap data Australia yang beragam di tengah sentimen risk-off di awal hari Senin. Dengan demikian, pasangan barometer risiko ini mencetak tren turun selama tiga hari karena para penjual menyerang angka bulat 0,6900 setelah memperbarui level terendah dua minggu.

Sebelumnya pada hari itu, Penjualan Ritel kuartal keempat (Q4) Australia turun 0,2% QoQ versus -0,6% yang diharapkan dan kenaikan sebelumnya sebesar 0,2%. Selain itu, Inflasi TD Securities untuk negara ini naik ke 0,9% MoM dari 0,2% sebelumnya, serta menjadi 6,4% YoY versus 5,9% pembacaan sebelumnya, selama bulan Januari.

Berbicara mengenai risiko, berita utama akhir pekan yang menyatakan bahwa jet tempur militer AS menembak jatuh sebuah balon udara yang dicurigai sebagai mata-mata Tiongkok di lepas pantai Carolina Selatan membebani sentimen karena Menteri Luar Negeri AS Antony Blinked membatalkan kunjungan yang direncanakan sebelumnya ke Beijing setelah peristiwa tersebut. Sebagai reaksi atas peristiwa tersebut, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyebutnya sebagai 'reaksi yang sangat berlebihan'.

Di tempat lain, tindakan The Fed yang dovish tidak dapat mempertahankan harapan bagi Dolar AS menyusul laporan pekerjaan dan data aktivitas AS yang kuat. Meskipun demikian, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengejutkan pasar dengan mengungkapkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) naik 517 Ribu pada bulan Januari, dibandingkan 185 Ribu yang diprakirakan dan 260 Ribu (direvisi naik) sebelumnya. Perlu dicatat bahwa Tingkat Pengangguran juga turun ke 3,4% dari 3,5% sebelumnya dan 3,6% yang diharapkan, tetapi Pendapatan Rata-rata Per Jam menurun selama bulan tersebut. Selain itu, pemulihan pada IMP Jasa ISM AS dari 49,2 ke 55,2, dibandingkan 50,4 yang diprakirakan, juga mendukung pemulihan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Dolar AS.

Meskipun demikian, Kontrak Berjangka S&P 500 melanjutkan penurunan hari sebelumnya dari level tertinggi sejak Agustus, turun sebesar 0,30% dalam perdagangan harian di dekat 4,140 pada waktu penulisan. Di sisi yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun tetap menguat selama tiga hari berturut-turut, menjadi 3,56% pada saat berita ini ditulis, menyusul lonjakan mingguan terbesar sejak akhir September 2022.

Ke depan, berita utama seputar Tiongkok dan kekhawatiran atas langkah Reserve Bank of Australia (RBA) selanjutnya dapat menghibur para pedagang pasangan AUD/USD menjelang pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powel pada hari Selasa. Setelah itu, Indeks Sentimen Konsumen UoM AS untuk bulan Februari pada hari Jumat, serta ekspektasi Inflasi Konsumen 5 tahun dari University of Michigan, akan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh para pedagang pasangan mata uang ini.

Perlu dicatat bahwa kekhawatiran pasar mendukung langkah hawkish dari RBA di tengah data inflasi yang optimis, namun kenaikan suku bunga kurang dari 0,25% dapat dengan cepat menyeret pasangan AUD/USD.

Analisis Teknis

Penembusan turun yang berkelanjutan dari garis tren naik berusia tiga bulan, di sekitar 0,6930 pada saat berita ini ditulis, mengarahkan AUD/USD lebih jauh ke selatan.

Isozaki, Jepang: Tak Ada Kebenaran Dalam Laporan Deputi Gubernur Amamiya Sebagai Calon Gubernur BoJ Berikutnya

Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihiko Isozaki mengklarifikasi pada hari Senin bahwa "tidak ada kebenaran pada laporan bahwa Deputi Gubernur
Leer más Previous

Tiongkok Peringatkan AS Agar Tidak Memperburuk Situasi Tegang

Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan Tiongkok atas insiden balon udara Tiongkok, seorang pejabat Tiongkok/memperingatkan AS untu
Leer más Next