Breaking: Inflasi IHK Tahunan Inggris Stabil di 8,7% pada Bulan Mei vs 8,4% yang Diharapkan

• IHK Inggris naik 8,7% YoY di bulan Mei vs 8,4% yang diharapkan.
• Data inflasi IHK bulanan Inggris mencapai 0,7% di bulan Mei vs. 0,5% yang diharapkan.
• Pasangan GBP/USD melonjak untuk menguji 1,2800 karena IHK Inggris yang optimis.

Menurut data terbaru yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) pada hari Rabu, Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan Inggris melaju 8,7% di bulan Mei, dengan laju yang sama dengan yang terlihat di bulan April. Konsensus pasar adalah kenaikan 8,4%.

Sementara itu, pengukur IHK Inti (tidak termasuk makanan dan barang-barang energi yang mudah berubah) meningkat 7,1% YoY bulan lalu, dibandingkan dengan kenaikan 6,8% yang terlihat pada bulan April sekaligus melampaui prakiraan kenaikan 6,8%.

Angka bulanan menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen Inggris naik 0,7% di bulan Maret vs ekspektasi 0,5% dan 1,2% sebelumnya.

IHK inti Inggris bulan Mei di luar energi, makanan, alkohol, dan tembakau meningkat 0,8% MoM.

Indeks Harga Ritel Inggris untuk bulan Mei meningkat 0,7% MoM dan 11,3% YoY, mengalahkan ekspektasi di seluruh jangka waktu.

Mengomentari data inflasi tersebut, Menteri Keuangan Inggris, Jeremy Hunt, mengatakan, "kita tahu betapa inflasi yang tinggi sangat merugikan keluarga dan bisnis di seluruh negeri."

"Kami tidak akan ragu-ragu dalam tekad kami untuk mendukung Bank of England yang berusaha menekan inflasi dari perekonomian kita," tambahnya.

Implikasi FX

Dalam reaksi spontan terhadap data IHK Inggris, pasangan GBP/USD melonjak hampir 40 pip untuk menguji 1,2800 sebelum sedikit berbalik ke 1,2790, di mana pasangan ini sekarang goyah. Pasangan tersebut naik 0,19% pada hari ini.

Mengapa Inflasi Inggris Penting Bagi Para Pedagang?

Bank of England (BoE) ditugaskan untuk menjaga inflasi, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) utama di sekitar 2%, sehingga rilis bulanan sangat penting. Kenaikan inflasi mengimplikasikan kenaikan suku bunga yang lebih cepat atau pengurangan pembelian obligasi oleh BoE, yang berarti menekan suplai Pound. Sebaliknya, penurunan laju kenaikan harga menunjukkan kebijakan moneter yang lebih longgar. Hasil yang lebih tinggi dari perkiraan cenderung bullish untuk GBP.