Back

USD/IDR Terus Merosot, Rupiah Menguat Tiga Hari Berturut-turut, Tunggu IHP, Penjualan Ritel AS, Pidato Powell

  • Rupiah menguat selama tiga hari berturut-turut, USD/IDR diperdagangkan di kisaran 16.509.
  • Indeks Dolar AS melemah di bawah tekanan ketidakpastian perdagangan dan spekulasi kebijakan The Fed.
  • Investor menanti data Indeks Harga Produsen AS dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell.

Pada hari Kamis menjelang sesi Eropa, pasangan mata uang USD/IDR diperdagangkan di kisaran 16.509. Rupiah Indonesia (IDR) terus menguat selama tiga hari berturut-turut terhadap Dolar AS (USD) menjelang rilis data Indeks Harga Produsen (IHP), Penjualan Ritel AS dan pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, malam nanti waktu Indonesia.

Indeks Dolar AS (DXY) turun ke sekitar 100,70 hari ini, tertekan oleh ketidakpastian perdagangan meskipun ketegangan global sempat mereda. Spekulasi berkembang bahwa pemerintah AS mungkin menghendaki Dolar yang lebih lemah guna mendukung agenda perdagangan mereka, karena Dolar yang kuat selama ini merugikan eksportir AS dibandingkan mata uang regional yang lebih lemah. Spekulasi atas upaya ini telah mengangkat mata uang Asia termasuk Rupiah.

Kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang agresif dan tidak menentu telah mengguncang kepercayaan investor terhadap Dolar AS, menyebabkan penurunan tajam aset-aset AS. Meski pasar saham telah memulihkan pelemahan yang terjadi pada bulan April, Dolar AS tetap tertekan. Namun, laporan Bloomberg pada Rabu menyatakan AS tidak bernegosiasi melemahkan Dolar dalam perundingan tarif, yang membantu meredakan kegugupan pasar.

Investor menunjukkan sikap hati-hati menjelang rilis data Indeks Harga Produsen (IHP), Penjualan Ritel AS dan pidato Powell. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang lebih lemah dari ekspektasi pada Selasa lalu memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lebih lanjut. Namun, optimisme terkait perundingan dagang AS-Tiongkok menurunkan ekspektasi pelonggaran kebijakan yang agresif, sehingga membatasi potensi pergerakan tajam pada pasangan USD/IDR.

Para pejabat The Fed memberikan pandangan hati-hati. Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan data inflasi April masih mencerminkan keterlambatan pelaporan dan memerlukan waktu untuk melihat tren sebenarnya. Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, mengungkapkan data inflasi terbaru menunjukkan kemajuan menuju target 2%, namun ketidakpastian akibat tarif perdagangan masih ada, sementara suku bunga saat ini dianggap cukup moderat dan restriktif. Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, menambahkan bahwa kondisi ekonomi, termasuk pertumbuhan dan pasar tenaga kerja yang kuat serta inflasi menurun, sesuai harapan, dengan kebijakan moneter yang siap disesuaikan bila diperlukan.

Indikator Ekonomi

Indeks Harga Produsen non Pangan & Energi (Thn/Thn)

Indeks Harga Produsen dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja mengukur rata-rata perubahan harga di pasar utama AS oleh produsen komoditas di semua negara bagian untuk pengolahan. Perubahan IHP secara luas diikuti sebagai indikator inflasi komoditas. Secara umum, pembacaan tinggi dipandang sebagai positif (atau bullish) untuk USD, sedangkan bacaan yang rendah dipandang sebagai negatif (atau bearish).

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Kam Mei 15, 2025 12.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 3.1%

Sebelumnya: 3.3%

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Indikator Ekonomi

Penjualan Ritel (Thn/Thn)

Data Penjualan Ritel, yang dirilis oleh Biro Sensus AS setiap bulan, mengukur nilai total penerimaan dari toko ritel dan makanan di Amerika Serikat. Penjualan Ritel mengukur perubahan nilai total barang yang dijual di tingkat ritel selama setahun. Data Penjualan Ritel secara luas diikuti sebagai indikator belanja konsumen, yang merupakan pendorong utama ekonomi AS. Hasil yang lebih tinggi dari yang diharapkan biasanya dipandang sebagai positif atau bullish bagi USD, sedangkan hasil yang lebih rendah dari yang diharapkan dianggap negatif atau bearish bagi USD.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Kam Mei 15, 2025 12.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: -

Sebelumnya: 4.6%

Sumber: US Census Bureau

Data Penjualan Ritel yang diterbitkan oleh Biro Sensus AS merupakan indikator utama yang memberikan informasi penting tentang pengeluaran konsumen, yang berdampak signifikan pada PDB. Meskipun angka penjualan yang kuat kemungkinan akan meningkatkan USD, faktor eksternal, seperti kondisi cuaca, dapat mendistorsi data dan memberikan gambaran yang menyesatkan. Selain data utama, perubahan dalam Kelompok Kontrol Penjualan Ritel dapat memicu reaksi pasar karena digunakan untuk menyiapkan estimasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi untuk sebagian besar barang.


 

Perdana Menteri Australia, Albanese: Indonesia adalah “Mitra yang sangat Diperlukan”

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengadakan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk membahas kerja sama pertahanan dan perdagangan global dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak terpilih kembali.
Leer más Previous

BRPT Naik Lebih dari 3% ke 885, Perseroan akan Adakan RUPS pada Juni 2025

BRPT diperdagangkan di 880 naik 2,92% pada saat berita ini ditulis.
Leer más Next