Rupiah Terjepit Antara 14.225 - 14.250, Tunggu Dorongan Pasti
Bergerak dalam kisaran sempit, USDIDR diperdagangkan antara 14.225-14.250. Pasangan masih belum mendapatkan dorongan untuk bergerak ke atas atau ke bawah. Rupiah sedikit menguat terhadap Dollar sebesar 0.04%.
Perkembangan seputar perundingan perdagangan AS-China akan dipantau dengan ketat. Anggota parlemen AS akan membahas apa yang terjadi selama kunjungan dua hari mereka di Beijing. Mereka mungkin juga mensinyalkan harapan dari delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He yang akan ke Washington DC minggu ini.
Pada kalender ekonomi, kelompok kontrol penjualan ritel AS dan IMP manufaktur ISM akan menjadi pusat perhatian. Pertumbuhan kelompok penjualan ritel AS bisa melemah menjadi 0,4% dari 1,1% sebelumnya, tetapi kemungkinan peningkatan IMP manufaktur ISM menjadi 54,5 dari 54,2.
Pedagang Rupiah akan menunggu dorongan dari data Inflasi yang akan dirilis Badan Statistik Indonesia hari ini, sekitar pukul 11:00 WIB. Inflasi tahunan diperkirakan akan keluar sebesar 2.5%, sedikit turun dari angka sebelumnya di 2.75%.
Tadi pagi IMP Manufaktur Indonesia menghasilkan angka yang optimis di 51,2, lebih baik dari angka sebelumnya di 50,1, namun angka tersebut tidak membuat Rupiah terdorong ke sisi atas.
Level Teknis
USD/IDR masih terjepit antara 14.225/14.200 dan resistance di 14.250. Pasangan dalam grafik harian masih mengikuti ascending trendline yang ditarik dari swing low 6 dan 26 Februari. RSI 14 di sekitar 57, menandakan bahwa trend bullish USDIDR masih berlaku. Perlu dorongan yang signifikan bagi pasangan untuk meneruskan pergerakan naiknya dan menuju ke atas 14.250, namun bila gagal, pasangan akan meluncur ke 14.150.